BLORA, dutaperistiwa.com – Rencana Proyek Nasional (Pronas) Pembangunan Bendungan Karangnongko yang berada di perbatasan 3 kabupaten yakni, Blora, Bojonegoro dan Ngawi ini tentunya akan membawa dampak bagi warga yang berada di daerah sekitar lokasi pembangunan, termasuk salah satunya Desa Ngrawoh turut Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora.
Dalam kegiatan sosialisasi ini tampak hadir pejabat dari Disperakim Provinsi Jawa Tengah Gafar Moh Nasir yang datang bersama stafnya Yuso Lianmar Putra dan Ilham. Bambang Setyo Kunanto Kabag Pemerintahan Setda Blora, Forkopimcam Kradenan, Kepala Desa Ngrawoh Purwondo bersama perangkat desa, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Ngrawoh, Tim dari BBWS, serta Pejabat Pembuat Komitmen baik dari fisik maupun pengadaan tanah serta kurang lebih 300 warga Desa Ngrawoh ikut hadir dalam kegiatan sosialisasi yang digelar pada hari Kamis (3/8/2023) di Balai Desa Ngrawoh.
Purwondo, Kepala Desa Ngrawoh dalam sambutannya menyampaikan bahwa selama ini banyak warganya yang merasa bingung dengan rencana kegiatan pembangunan Bendungan Karangnongko ini, sehingga dalam sosialisasi ini dirinya berharap para pejabat yang hadir bisa memberikan penjelasan kepada warga dan kepada para warga dipersilahkan bertanya nanti pada saat tanya jawab.
“Terus terang disini saya berharap para pejabat baik dari Disperakim Provinsi Jawa Tengah maupun dari Pemkab Blora nanti bisa menjelaskan kepada warga kami apa manfaat dari pembangunan Bendungan Karangnongko serta bagaimana teknis pengadaan nantinya. Selain itu kepada warga yang hadir disini nanti silahkan ditanyakan apa yang menjadi permasalahan di masyarakat nantinya. “Terang Kades.
Sementara itu Bambang Setyo Kunanto, Kabag Pemerintahan Setda Blora dalam keterangannya menyampaikan, “proyek nasional pembangunan Bendungan Karangnongko ini pasti nanti akan membawa dampak, dan pemerintah sudah berkomitmen tidak akan merugikan warga melainkan menguntungkan warga, namun ada pengorbanan untuk kepentingan proyek ini. Untuk mencapai proses ganti untung ini masih butuh waktu panjang dan mengenai teknis nanti akan disampaikan oleh Disperakim Provinsi dan Tim dari BBWS. “Jelas Bambang.
Selain itu dirinya menambahkan bahwa sosialiasi ini tidak hanya dilaksanakan sekali namun masih ada beberapa tahap lagilagi dan dirinya meminta warga untuk mendukung proyek nasional pembangunan Bendungan Karangnongko ini.
Tim BBWS selaku pelaksana proyek menjelaskan bahwa nantinya bagi warga Desa Ngrawoh yang tanahnya hanya terdampak sebagiansebagian, untuk sisanya nanti bisa mengajukan kepada BBWS untuk sekalian dibebaskan. Selain itu bagi warga yang tanahnya tidak terdampak namun terisolir juga bisa mengajukan pembebasan kepada BBWS.
“Proyek Bendungan Karangnongko ini semula bernama Bendungan Gerak Karangnongko namun akhirnya mengalami perubahan nama menjadi Bendungan Karangnongko. BBWS tidak akan menghalangi akses jalan warga. Desa Ngrawoh ini hanya daerah genangan jadi bukan lokasi pembangunan proyek Bendungan Karangnongko. “Imbuh tim dari BBWS mengakhiri pembicaraan dengan wartawan dutaperistiwa.com, Kamis (3/8/2023).
Setelah mendapat penjelasan dan materi dari beberapa pejabat yang hadir dalam sosialisasi pengadaan tanah untuk Pembangunan Bendungan Karangnongko ini masyarakat Desa Ngrawoh menjadi lebih paham dan sekira pukul 13.30 wib kegiatan sosialisasi ini selesai. (Heri)