Faktor Usia Diduga Menjadi Sebab Bocornya Pipa Pertamina di Kalimodang

Tampak titik kebocoran pipa di depan sebuah warung makan di Kalimodang Ngawenan

BLORA, dutaperistiwa.com – Bermula dari pekerjaan pengetesan pipa (test line) milik PT Pertamina EP Field Cepu yang dikerjakan oleh PT DKI sejak awal bulan Nopember lalu, dimana satu jalur pipa milik PT Pertamina EP Field Cepu sepanjang jalur SP Nglobo hingga PPP Menggung di Cepu dilakukan test line dengan menggunakan air sebagai media pengetesan.

Kebocoran pipa pertama kali diketahui oleh Ibu pemilik warung di sebelah timur Kalimodang, dimana persis didepan warung miliknya digenangi air yang diduga keluar dari pipa milik Pertamina yang bocor pada hari Sabtu (11/11/2203) sekitar pukul 14.30 siang.

Tampak titik kebocoran pipa di depan sebuah warung makan di Kalimodang Ngawenan

“Awalnya saya kira genangan air ini dari satu titik pipa bocor, ternyata ada beberapa titik kebocoran pipa. ” Ucap Bu Kasun Ngawenan pemilik warung yang berada persis di depan titik kebocoran pipa.

Mengetahui ada kebocoran pipa, salah seorang warga mencoba melaporkan kejadian ini kepada security, yang kemudian langsung ditindaklanjuti oleh PT DKI yang berkantor di Bekasi selaku vendor pelaksana pekerjaan pengetesan pipa dengan mendatangi ke lokasi kejadian.

Yanto, salah seorang pekerja PT DKI yang ikut datang ke lokasi kebocoran pipa kepada awak media ini menuturkan bahwa dirinya datang ke lokasi setelah mendapatkan informasi dari kepala security dan berjanji akan segera melakukan perbaikan pipa yang bocor esok hari.

“Kami datang kesini setelah mendapatkan laporan dari kepala security dan besok langsung kita tangani kebocoran pipa ini, dan memang dalam test line ini kita menggunakan air sebagai media pengetesan, dan diduga kebocoran ini karena memang usia pipa yang sudah cukup tua. ” Ucapnya di lokasi kebocoran, Sabtu (11/11/2023).

Selain dari PT DKI yang mendatangi lokasi kejadian, tampak beberapa security Pertamina dari Semanggi juga ikut mendatangi lokasi dan melihat langsung beberapa titik kebocoran pipa tersebut.

Menurut keterangan warga yang enggan disebutkan namanya menuturkan bahwa dirinya paham betul tentang sejarah pipa ini, dimana dulu satu jalur pipa ini digunakan untuk limbah yang kemudian dialirkan lagi hingga ke Nglobo, namun kira-kira sejak tahun 2013, limbah itu tidak lagi divacuum namun langsung dibuang ke sungai, sehingga ini menurut saya dan masyarakat lainnya yang kurang pas.

“Saat itu kira-kira sejak tahun 2013, limbah itu tidak lagi divacuum tapi langsung dibuang di sungai, saya acungi jempol saat itu sebelum tahun 2013 di era Pak Tarwi (alm) dimana limbah dari SP Ledok saat itu diolah dan divacuum sehingga limbah bisa tersortir lagi. ” Ucap warga Sambong tersebut. (Kirman)