DPRD Kota Malang Desak Pemkot Proaktif Tangani Dampak Cuaca Ekstrem: “Jangan Tunggu Laporan, Nyawa Tak Bisa Diganti”

Ketua DPRD Kota Malang, saat memberikan keterangan pers, Selasa (04/11/2025)

MALANG, dutaperistiwa.com – DPRD Kota Malang meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Malang agar bertindak lebih proaktif dalam menanggulangi dampak cuaca ekstrem yang akhir-akhir ini melanda wilayah setempat. Desakan ini disampaikan menyusul peristiwa pohon tumbang di 14 titik akibat hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada Minggu (02/11/2025).

Akibat hujan deras pada (02/11/2025) kemarin yang sempat menumbangkan pohon besar di beberapa ruas jalan

Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, menegaskan bahwa Pemkot Malang tidak boleh hanya bersikap reaktif dengan menunggu laporan dari masyarakat, melainkan perlu menjadikan pemangkasan pohon sebagai kegiatan rutin demi keselamatan warga.

“Saya merekomendasikan agar pemotongan pohon tidak berdasarkan aduan, tapi menjadi kegiatan yang rutin. Kalau sudah berhubungan dengan nyawa, itu tidak bisa diganti dengan apapun,” tegas Amithya di Malang, Selasa (04/11/2025).

Berdasarkan data sementara, 14 titik yang terdampak pohon tumbang tersebar di sejumlah wilayah seperti Gadang, Jalan Mayjend Sungkono, Splendid, hingga Jalan Merbabu. Akibat kejadian tersebut, dua mobil rusak tertimpa pohon, sementara beberapa warga mengalami luka ringan.

Amithya menilai insiden itu menjadi peringatan serius bagi Pemkot Malang untuk segera memaksimalkan pendataan usia dan kondisi pohon di seluruh wilayah. Ia menekankan agar pohon yang sudah lapuk atau berpotensi tumbang segera ditebang, sedangkan pohon yang masih sehat namun rimbun segera dipangkas.

Ketua DPRD Kota Malang, saat memberikan keterangan pers, Selasa (04/11/2025)

“Kalau hanya menunggu laporan dari warga, prosesnya akan lambat karena terkendala jumlah petugas, peralatan, dan armada,” ujarnya.

Selain itu, DPRD juga mengingatkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) agar memperkuat koordinasi dengan perangkat kecamatan dan kelurahan, mengingat saat ini setiap kecamatan telah memiliki sarana prasarana penanggulangan bencana, termasuk sensor pendeteksi kondisi pohon.

Amithya menambahkan, Pemkot tidak cukup hanya memberikan informasi soal potensi cuaca ekstrem, namun juga harus mengambil langkah nyata di lapangan untuk meminimalkan risiko bencana.

“Pemerintah harus hadir, jangan sampai insiden pohon tumbang kembali menimbulkan kerugian atau bahkan korban jiwa,” pungkasnya.

Yuni

BACA JUGA  Infrastruktur Terus Ditingkatkan, Desa Sidodadi Bojonegoro Bangun Jalan dari ADD
Verified by MonsterInsights