BOJONEGORO, dutaperistiwa.com – Adanya program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kabupaten Bojonegoro, dimana program ini adalah bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro kepada masyarakatnya yang belum memiliki rumah ataupun sudah memiliki rumah namun masih dibawah kelayakan untuk ditempati sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Termasuk salah satunya yang saat ini sedang dikerjakan adalah di beberapa rumah warga di Desa Donan. Setidaknya ada 30 titik saat ini program RTLH sedang berjalan, dimana 30 titik ini dikerjakan oleh 3 kontraktor yang berbeda dan di tiga dusun yang berbeda pula, yaitu di Dusun Donan, Dusun Ngajen serta Dusun Kalitengah.

Namun sayangnya program baik dari Pemkab Bojonegoro ini diduga malah dimanfaatkan oleh sebagian kontraktor yang mengerjakan program RTLH tersebut, termasuk yang saat ini yang sedang berjalan di Dusun Donan Desa Donan Kecamatan Purwosari Kabupaten Bojonegoro, dimana masyarakat menduga kontraktor yang mengerjakan RTLH di Dusun Donan yaitu CV. Rumpoko Raras dalam mengerjakan 10 titik RTLH di Dusun Donan Desa Donan diduga dalam pengerjaannya asal-asalan atau asal jadi dan diduga tidak sesuai spek.
Menurut salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa material yang dikirim ke rumah Pak Sarmadi dinilai asal kirim dan diduga tidak sesuai spek.
“Di Dusun Donan ini pekerjaan sudah berjalan selama kurang lebih seminggu, masak besi cuma 16 batang saja yang dikirim, dan kelihatannya itu besi ukuran 6, padahal harusnya ukuran 8. Selain itu herbel pun banyak yang pecah, bagaimana kita tidak khawatir, karena ini masyarakat selaku penerima manfaat tentunya khawatir, dia sebagai kontraktor mungkin selesai pekerjaan sudah selesai dan menghilang, tapi bagaimana dengan keselamatan warga yang menempati rumah hasil pekerjaan tersebut? Itu harusnya juga perlu difikirkan. “Ucap salah seorang warga Donan tetangga Pak Sarmadi, saat ditemui di warung kopi depan SD Donan, Selasa (21/11/2023).
Menurut Ngadi, Kepala Dusun Donan, dari 3 titik di wilayah Desa Donan, hanya pekerjaan yang ada di wilayahnya yang menurutnya dikerjakan asal jadi dan diduga tidak sesuai spek. Dirinya juga sudah mengingatkan kepada mandor agar bekerja sesuai dengan spek ataupun gambar teknis yang ada, namun pihak pelaksana melalui telpon kepada mandor malah memarahi mandor, untuk bekerja mengikuti sesuai arahannya.
“Saya sudah mengingatkan kepada mandor pelaksana, agar dalam pengerjaan sesuai dengan RAB, Gambar Teknis maupun spek, kasihan warga selaku penerima manfaat tersebut jika dikemudian hari terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kemarin tukang yang mengerjakan proyek pun bilang ke saya bahwa sebetulnya dia sendiri takut untuk mengerjakan ini, tapi mau bagaimana lagi, karena ya memang seperti ini adanya. “Ucap Kasun yang akrab dipanggil Gendon ini, Rabu (22/11/2023) di rumahnya.
Melihat kenyataan di lapangan dengan kondisi material yang sangat minim dan mengkhawatirkan, Kasun Donan pun mengadu kepada DPUPR Cipta Karya Bojonegoro, dan dijawab oleh pihak DPUPR-CK akan segera dilakukan pembenahan. (Adi)